Kiat Melamar Beasiswa ke Jepang

Bookmark and Share

Oleh: Dr Jumiarti Agus

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap orang punya kiat berbeda, namun tetap saja kiat umum yang dilakukan lebih kurang sama. Alhasil, begitu Anda memutuskan memilih Jepang sebagai tempat studi dan berjuang mendapatkan gelar profesor, tahapan pertama yang harus dilalui adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi.

Sama halnya ketika ingin mencari pekerjaan, tentu Anda pun harus tahu tentang perusahaan yang akan dilamar. Begitu juga ketika memutuskan untuk studi ke Jepang, mulailah mengumpulkan dan menggali informasi lebih luas dan dalam. Bisa saja informasi oral dari seseorang yang pernah sekolah di Jepang, melalui buku, internet, surat kabar, dan sebagainya. Informasi tersebut, misalnya, mulai tentang dinamika sekolah di Jepang, suka dan duka sekolah di negeri orang, biaya, dan lain-lainnya.

Budaya dan perilaku orang Jepang

Sangat penting mengetahui budaya, perilaku, dan karakter orang Jepang. Hal tersebut sangat erat hubungannya dengan adaptasi Anda kelak, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Dengan demikian, akhirnya Anda tidak terkaget-kaget ketika hidup di Jepang. Banyak yang tidak bisa survive studi dan hidup di Jepang hanya lantaran tidak berhasil beradaptasi.

Sistem pendidikan

Sebaiknya Anda juga harus mengetahui informasi khusus terkait pilihan studi, baik untuk jenjang D-3, S-1, S-2, maupun S-3. Pelajari juga sistem pendidikannya karena masing-masing tingkatan sangat berbeda, misalnya di Tanah Air, S-1, S-2, dan S-3 merasakan kuliah di dalam kelas.

Di Jepang, mahasiswa S-3 tidak perlu mengambil kelas. Untuk lulus S-3, Anda harus mampu membuat publikasi di jurnal internasional, sesuai dengan persyaratan di departemen Anda dan masih banyak lagi hal lain.

Informasi tentang beasiswa

Anda juga harus mencari informasi-informasi tentang beasiswa yang tersedia. Bisa didapatkan di kedutaan besar, melalui koran, internet, melalui situs perguruan tinggi di Jepang, atau mendatangi presentasi beasiswa yang sering dilakukan di Tanah Air. Silakan mempelajari semua informasi dan persyaratan untuk melamar beasiswa tersebut, yang salah satunya bisa dilihat di Kompas.com ini edukasi.kompas.com/beasiswa.

Informasi tentang iklim

Terbentang membentuk busur pada arah barat laut Samudra Pasifik di tepi timur Benua Eurasia, negara Jepang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, dengan luas sekitar 378.000 km² membentang dari selatan ke utara sepanjang 2.500 km dan terletak pada sekitar 20°-46° LU. Pulau-pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.

Honshu terbagi dalam 5 daerah, yaitu Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, dan Chugoku. Sekitar tiga perempat dari daratan Japang terdiri atas daerah pegunungan dan perbukitan, sedangkan tanah datar yang tersedia untuk lahan dan pengembangan kota sangat terbatas. Di daerah yang terbatas inilah tinggal lebih kurang 130 juta penduduk.

Iklim Jepang berubah dengan pergantian 4 musim yang jelas karena Jepang terletak hampir di pusat daerah beriklim sedang. Musim semi dan musim gugur sangat nyaman. Pada musim panas (Juli-Agustus) angin bertiup dari Samudra Pasifik sehingga menjadikan Jepang sangat panas. Sebaliknya, pada musim dingin (Desember-Februari) angin bertiup dari daratan dan menjadikan Jepang sangat dingin.

Di Kepulauan Hokkaido, pada bulan Juni berlangsung tsuyu (musim hujan) dan hampir setiap hari turun hujan. Di samping itu, karena kepulauan Jepang memiliki struktur daratan yang rumit dan memanjang dari selatan ke utara, adanya perbedaan iklim yang mencolok antardaerah merupakan kekhasan tersendiri.

Di Hokkaido dan Honshu sekitar Laut Jepang, pada musim dingin curah saljunya tinggi. Dengan memanfaatkan perubahan musim seperti ini, berbagai macam olahraga pantai dan olahraga musim dingin bisa dinikmati dengan menyenangkan.

Musim dingin sangat dingin dan musim panas pun sangat panas. Untuk hal ini dibutuhkan kondisi fisik yang kuat. Oleh karena itu, kondisi fisik yang sehat adalah suatu persyaratan mutlak yang harus Anda penuhi.

Dus, jangan Anda membohongi kondisi kesehatan Anda! Khususnya pada saat Anda melakukan pengisian formulir beasiswa. Dalam beberapa kasus, mahasiswa mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Untuk itu, semakin dalam Anda mengetahui informasi yang sudah semestinya Anda ketahui, semakin besar pula semangat juang dan kesempatan mendapatkan beasiswa dan studi di Jepang.

Penulis adalah alumnus Tokyo Institute of Technology dan Peneliti di Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA) di Tokyo, Jepang

Setelah menghimpun informasi mengenai budaya dan perilaku orang Jepang, sistem pendidikannya, serta informasi tentang beasiswa di sana, kini Anda harus membuat keputusan. Tanyakan secara serius pada diri Anda, apakah Anda benar-benar siap dan tertarik studi di Jepang?

Bila ada hal yang tidak bisa Anda penuhi, sementara hal itu merupakan syarat mutlak, mungkin lebih baik Anda mencari beasiswa di negara lain. Namun, jika Anda sangat teguh dan mantap, lanjutkan perjuangan Anda. Ini tahapannya:

Studi D-3 dan S-1

Anda harus tahu jenis beasiswa yang tersedia. Untuk S-1 ada beasiswa dari Monbukagakusho, Mitsui, serta dari Departemen Transmigrasi. Namun untuk D-3, sejauh ini hanya ada beasiswa dari Monbukagakusho.

Semua beasiswa tersebut bisa dilamar di negara asal. Silahkan pelajari di situs-situs terkait pemberi beasiswa di atas. Seleksi biasanya mulai dari seleksi administrasi, tes kemampuan akademik dan terakhir wawancara. Detilnya? Nanti akan dibahas dalam kiat-kiat mendapatkan beasiswa S-1.

Studi S-2 dan S-3

Khusus untuk melamar beasiswa program S-2 dan S-3, Anda harus mengikuti beberapa tahapan berikut. Umumnya, antara satu beasiswa dan beasiswa lain baik yang berasal baik dari Pemerintah Jepang maupun perusahaan Jepang untuk studi S-2 dan S-3, memiliki persyaratan yang hampir sama. Langkah-langkahnya antara lain:

- Pelajari dulu beasiswa yang akan Anda lamar.

Pahami semua persyaratan dan prosedur aplikasinya. Catat tanggal-tanggal penting dan tidak boleh dilupakan. Hal ini agar Anda tidak terlambat dalam proses seleksi beasiswa tersebut. Beberapa beasiswa untuk S-2 dan S-3 misalnya adalah Monbukagakusho, Panasonic, Hitachi, dan lain-lainnya.

- Tentukan minat Anda (Mencari Profesor)

Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia, melamar masuk S-2 dan S-3 tidak melalui pintu universitas, melainkan lewat seorang profesor pembimbing. Ya, profesor adalah gerbang untuk Anda memasuki sebuah universitas. Artinya, jika sudah diterima oleh professor, kurang lebih Anda akan diterima di universitas, karena professor akan berjuang untuk Anda agar bisa masuk universitas.

Di Jepang, bidang-bidang kajian/penelitian dilakukan secara spesifik. Sangat jarang orang menyebut laboratoriumnya seperti di negara kita, misalnya laboratorium kimia organik, kimia analitik, atau biokimia, dan sebagainya. Hal itu disebabkan karena sudah sangat berkembanganya riset dan penelitian di tingkat perguruan tinggi di Jepang.

Sebutlah, misalnya, bidang biokimia yang akan berkembang menjadi departemen bioscience, bioengineering, atau bioprotein, dan lain-lainnya. Departemen-departemen ini masing-masing terdiri dari banyak laboratorium dengan beragam penelitian yang spesifik dan mendalam. Hal itu menyebabkan riset di perguruan tinggi di Jepang terpakai di banyak industri di negaranya sendiri.

Namun, untuk menentukan minat Anda dalam rangka mendapatkan seorang profesor, pelajarilah lebih dulu homepage salah satu universitas di Jepang. Bila masih blank, Anda bisa memulainya dari universitas terkenal seperti Tokyo University, Tokyo Institute of Technology, Kyoto University, dan masih banyak lainnya.

Dari situs universitas-universitas itu, Anda kemudian masuk ke situs departemen yang ada. Akhirnya, di situlah Anda bisa membuka homepage masing-masing milik para profesor, baik yang masih berdekatan dengan minat atau penelitian Anda di Indonesia atau justeru bidang yang ingin Anda pelajari.

Anda juga dapat langsung membuka situs researcher. Di sana Anda akan menemukan beragam informasi tentang bidang yang Anda cari dan sekaligus professor yang sesuai dengan bidang Anda.

Bila semua langkah di atas sudah Anda penuhi dan Anda merasa menemukan bidang yang cocok, Anda sebaiknya mencatat dan memelihara alamat itu dengan baik. Bagi Anda yang telah mempunyai profesor, apakah melalui rekomendasi pembimbing di Indonesia atau kolega di Jepang, tentu tahapannya akan lebih gampang.

Seperti diketahui, "posisi" seorang profesor di Jepang sangat penting sebagai pintu masuk ke universitas. Beruntungnya, banyak cara untuk mengejarnya, baik itu melalui rekomendasi kolega dekat atau dosen pembimbing di Indonesia yang mempunyai hubungan kerjasama dengan profesor terkait di Jepang.

Cara lainnya bisa juga ditempuh dengan mengunjungi situs-situs seperti Directory Database of Research and Development Activities atau Humanities Web Sites. Atau, bisa juga mencarinya melalui jurnal atau publikasi ilmiah, momen-momen ilmiah seperti seminar dan kongres, serta dari brosur-brosur yang sering ditempelkan di universitas untuk suatu keperluan tertentu.

Searching di internet, semisal lewat Google, juga bisa dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci tertentu sesuai spesifikasi atau minat keilmuan Anda. Beberapa milis beasiswa atau milis-milis Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) juga bisa Anda manfaatkan sebagai media pencarian informasi, apalagi milis adalah media komunikasi yang bisa digunakan langsung untuk bertukar informasi.

Mengeksplorasi homepage Profesor

Selanjutnya, eksplorasi penelitian dan publikasi profesor yang Anda minati itu. Khususkan dan fokuskan waktu Anda untuk mempelajari homepage profesor tersebut, sehingga akhirnya Anda mantap untuk mendalami dan mempelajari suatu bagian kecil dalam lingkup penelitiannya.

Biasanya, ada list jurnal yang telah dipublikasi dalam homepage profesor tersebut. Untuk itu, silahkan download dan pelajari. Dengan begitu, kelak Anda memunyai banyak bahan dalam berkomunikasi dengan sang profesor.

Selain itu, akan bagus sekali jika Anda pun mempersiapkan proposal dan memasukkan juga publikasi profesor tersebut ke dalam daftar referensi yang Anda rujuk.

Lakukan Komunikasi dan Pendekatan dengan Profesor

Biasanya, setiap profesor mencantumkan alamat email di situsnya. Maka, setelah banyak informasi Anda dapatkan dari homepage miliknya, mulailah untuk melayangkan surat kepadanya.

Anda bisa memulainya dengan perkenalan singkat tentang diri Anda, latar belakang pendidikan, serta bidang penelitian yang Anda geluti saat ini. Silahkan Anda mengungkapkan semuanya dalam kalimat yang cerdas, singkat, dan jelas.

Kebanyakan profesor sangat sibuk sekali, dan malas untuk membaca email yang terlalu panjang, apalagi pada tahapan perkenalan. Untuk itu, alangkah bagusnya bila bidang yang akan Anda pelajari tersebut beririsan dengan bidang penelitian profesor yang Anda tuju, sehingga komunikasi dapat mengarah pada ketertarikan Anda untuk belajar dengannya lebih lanjut.

Setelah komunikasi berjalan dan merasa sang profesor meresponnya dengan baik, ungkapkan ketertarikan dan keinginan kuat Anda untuk melanjutkan sekolah, ketertarikan untuk menjadi muridnya, dan sertakan alasan pasti memilih profesor tersebut sebagai pembimbing Anda.

Selanjutnya, Anda bisa mengirimkan hasil penelitian yang pernah Anda lakukan dengan dilengkapi proposal rencana penelitian yang akan Anda lakukan.

Meminta surat Latter of Acceptance

Umumnya, untuk melamar beasiswa ke Jepang dibutuhkan surat kesediaan professor sebagai pembimbing Anda. Untuk mendapatkan surat tersebut, akan lebih baik bila disertakan surat rekomendasi dari pembimbing di kampus atau atasan.

Mengingat profesor di Jepang sendiri tidak mengenal calon mahasiswanya, tampaknya cukup sulit untuk memberikan keputusan hanya berdasarkan dokumen saja. Selain itu, jarang sekali surat penerimaan sementara dari profesor diperoleh hanya melalui korespondensi singkat. Ya, perlu berkorespondensi berulang kali dan harus menunjukkan kesungguhan pada niat belajar Anda.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }