Rahasia Panjang Umur Orang Jepang

Bookmark and Share

Secara bergurau seorang teman mengungkapkan rahasia panjang umur orang Jepang. Katanya, di Jepang semua serba mahal, termasuk biaya penguburan ketika meninggal. Jadi orang Jepang mau menabung dulu yang banyak sampai berusia lanjut supaya bisa dikuburkan dengan layak. Saya tertawa mendengarnya. Pada suatu kesempatan, saya menanyakan kepada salah seorang professor saya tentang hal ini. Dengan sedikit menambahkan dari beberapa hal yang saya lihat sehari-hari, inilah rahasia panjang umur orang Jepang.

Pertama dari makanan. Orang Jepang makan dengan makanan yang bergizi dan higyenis. Tentu kita tahu orang Jepang juga suka memakan ikan mentah yang dicampur sedikit nasi (sushi) bahkan yang benar-benar ikan mentah saja (sashimi). Ikan mempunyai gizi yang tinggi serta rendah kalori. Contoh lain, makanan yang digoreng menggunakan minyak goreng seperti tempura akan dimasak dengan sangat kering dan garing sehingga seolah-olah minyak goreng tidak melekat di makanan tersebut.

Pada hampir setiap restoran besar di Jepang, akan bisa kita lihat jumlah kalori yang terdapat pada setiap menunya. Dengan demikian orang bisa mengatur asupan jumlah kalorinya. Makanan yang dimasak juga tidak akan dihidangkan sampai lebih dari satu hari. Di banyak supermarket, setiap malam biasanya diadakan potongan harga untuk makanan yang dimasak pagi harinya karena tidak akan dijual lagi untuk keesokan harinya. Semua makanan yang menggunakan bahan pengawet tercantum jelas kapan habis masa berlakunya. Dari sisi minuman, teh Jepang juga sangat terkenal akan khasiatnya. Dan orang Jepang tidak pernah minum yang dicampur dengan gula.

Faktor yang kedua adalah olah raga. Sedari kecil, warga Jepang terbiasa berolah raga. Di sekolah dasar, selain diberikan pelajaran olah raga, setiap tahun diadakan lomba olah raga bersama yang melibatkan semua muridnya tanpa terkecuali. Walaupun sifatnya lomba, namun lebih banyak ditekankan tentang kerja sama dalam kelompok, sehingga setiap murid dapat berpartisipasi. Lomba yang sama juga diadakan pada tingkat TK. Karena cinta berolah raga, walaupun sedang musim dingin dan bersalju, banyak orang yang tetap melakukan aktivitas olah raganya.

Ditunjang faktor transportasi umum yang nyaman, warga Jepang biasa berjalan kaki atau mengendarai sepeda setelah turun dari bus/kereta untuk menyambung perjalanannya. Karena kebiasaan ini, kalau kita bertanya jarak suatu tempat, biasanya tidak akan dijawab dengan dalam berapa meter atau satuan jarak, mereka akan menjawab “Kira-kira 10 menit berjalan kaki dari sini”. Di jalan umum, biasa terlihat orang tua yang masih gagah berjalan kaki. Tanpa disadari, hal ini juga merupakan olah raga yang ringan.

Faktor ini masih sangat jarang dilakukan oleh masyarakat kita. Bagi mereka yang memiliki kendaraan, akan naik kendaraan dari rumah sampai ke tujuan. Bagi yang berkendaraan umum, akan memaksakan diri untuk turun sampai tempat terdekat (bahkan bukan di tempat pemberhentian) setelah itu disambung menggunakan ojek/bajaj sampai di depan rumah. Sehingga tubuh kita tidak terbiasa untuk melakukan olah raga yang ringan.

Yang ketiga adalah peran pemerintah. Di setiap kota disediakan sarana olah raga yang memadai. Minimal ada lapangan luas serta gym yang dilengkapi dengan tempat fitness serta kolam renang. Masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini dengan biaya yang relatif murah. Pemerintah juga mewajibkan setiap warga untuk mengikuti asuransi kesehatan nasional yang disesuaikan dengan penghasilan kita. Sehingga pada saat sakit, biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi.

Cukup dengan menunjukkan kartu asuransi, masyarakat dapat langsung mendapatkan potongan harga di rumah sakit atau dokter manapun. Untuk anak di bawah usia tertentu serta orang lanjut usia di atas usia tertentu biayanya akan sangat murah, bahkan ada yang gratis. Khusus untuk orang yang sudah sangat lanjut usia, bahkan pemerintah menyediakan sarana penjemputan bagi mereka yang hendak memeriksakan diri ke dokter/rumah sakit.

Yang terakhir adalah menyediakan waktu untuk bersantai guna menghindari kejenuhan. Berbagai macam cara digunakan untuk relaks. Contohnya adalah dengan menekuni suatu hobby tertentu.Bisa dengan memelihara tanaman, memelihara bonsai, menekuni fotografi, belajar kaligrafi dan lain-lain. Di rumah juga tidak sedikit yang menanam tanaman atau pohon bonsai. Selain bisa untuk melepaskan diri dari kejenuhan sehari-hari juga untuk menambah teman / kenalan untuk berbagi rasa.

Contoh lainnya adalah menikmati keindahan alam. Sebagai negara empat musim, warga Jepang setiap tahun sering menikmati pergantian musim. Pada saat musim semi mereka berkumpul sambil duduk menikmati bunga sakura (hanami). pergi melihat sunset di musim panas, serta menikmati indahnya dedaunan di musim gugur. Foto ilustrasi di atas adalah seorang nenek berusia sekitar 90 tahunan yang berkursi roda diantar cucunya untuk menikmati keindahan bunga tulip di musim semi.

Walaupun sepertinya tidak ada hal yang baru dalam rahasia panjang umur ini, namun apabila dijalankan secara konsisten akan berdampak bagi kesehatan kita. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Rizal Adam Z said...

keren. nice inpo. kebiasaan yang perlu gw contoh. mau share, gw susah banget kalo mau cari makan yang sehat (lokasi bandung). warteg paling yang sehat capcay nya, sama ikan nya, itu pun kalo sehabis digoreng atau direbus. maklum anak kosan, pengen masak sendiri biar bisa mengatur pola makan yang sehat. hem . . .
salam kenal. ada saran ga makanan yang sehat dan relatif murah? selain capcay (sayuran)?

Japanese Street Fashion said...

Alow salam kenal bro ...

situs kita sama nih .. cerita mengenai hal Jepang.

cuma punya anda cerita mengenai sejarah and lainya, kalo punya saya menceritakan fashion nya Jepang

REgrads