Berbagai Profesi di Jepang dan Gajinya

Bookmark and Share

“Data pribadi yang paling tidak ingin diketahui oleh orang lain kalau pria adalah penghasilan, sedangkan wanita adalah alamat.”, demikian hasil survey yang diumumkan oleh Nihon RSA pada tahun 1998. Tetapi, besarnya gaji di Jepang mungkin adalah salah satu hal yang menarik untuk diketahui, terutama mereka yang ingin bekerja di Jepang. Berikut informasi yang diperoleh dari beberapa sumber di internet.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Gaji di Jepang umumnya dihitung berdasarkan pendapatan kotor per tahun (“nenshu”, 年収), sebelum dikurangi dengan pension (“nenkin”,年金), asuransi (“hoken”,保険) dsb.


2. Pendapatan pertahun (年収) terdiri dari dua komponen : gaji (“kyuuyo”,給与) + bonus (“shouyo”, 賞与). Besarnya bonus tidak seragam. Ada yang besarnya tiga kali pendapatan per bulan, dua kali, atau tidak sama sekali.

3. Besarnya gaji dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain lama kerja dan usia.

Ada beberapa sumber mengenai gaji berbagai profesi di Jepang. Data di bawah berasal dari majalah President bulan Desember 2005 yang dikutip di situs Ini . Angka yang tercantum di dalam kurung adalah rata-rata pendapatan per tahun (bukan per bulan), dalam satuan juta yen. Hanya sebagian data saja yang ditampilkan. Sayang saya belum membaca artikel aslinya, sehingga tidak tahu secara detail bagaimana survey itu dilakukan.

Quote:
1. Perdana Menteri (41.65) = Rp 4,165 miliar/tahun

2. Menteri (30.41) = Rp 3,041 miliar /tahun

3. Anggota Parlemen (22.28) = Rp 2,228 miliar/tahun

4. Pengacara/”bengoushi” (21.01) = Rp 2,101 miliar/tahun

5. Pilot (17.13) = Rp 1,713 miliar/tahun

6. Dokter (12.27) = Rp 1,227 miliar/tahun

7. Professor (11.53) = Rp 1,153 miliat/tahun

8. Associate Professor (9.17) = Rp 917 juta / tahun

9. Polisi (8.40)= Rp 840 juta / tahun

10. Wartawan (7.82)= Rp 782 juta / tahun

11. Guru SMA (7.41) = Rp741 juta/ tahun

12. Pegawai Pemda (7.28) = Rp 728 juta/ tahun

13. Guru Sekolah Kejuruan (5.38) = Rp 538 juta / tahun

14. Perawat (4.64) = Rp 464 juta/ tahun

15. Salaryman (4.39)= Rp 439 juta/tahun

16. Programmer (4.12)= Rp 412 juta/tahun

17. Guru TK (3.28)= Rp 328 juta/tahun

18. Supir Taxi (3.06)= Rp 306 juta /tahun


Ini baru gaji bersih gan belom di tambah gaji kotor, kalo udah ditambah bakalan 3x lipat kali gan

Kurs yang ane pake Rp 100 = 1 Y

Ternyata 1 yen itu nilainya lebih dari Rp 100


5. Data dari NTA (National Tax Agency)menyebutkan bahwa pada tahun 2005, banyaknya orang yang memiliki penghasilan di Jepang dan bekerja selama 1 tahun adalah 44.94 juta orang. Rata-rata pendapatan mereka sebesar 4.37 juta yen (dalam satu tahun). Pekerja pria 27.74 juta orang dan rata-rata penghasilannya 5.38 juta yen. Sedangkan wanita, 17.20 juta orang dan rata-rata penghasilannya 2.73 juta yen.

6. Rata-rata penghasilan part time job (arubaito) : 966 yen (Juni 2006).

7. Sekedar referensi saja, beasiswa Monbukagakusho per bulan untuk tahun finansial 2007/2008 sekitar 134 ribu yen (S1) dan 172 ribu yen (S2 dan S3), berarti per tahun 1.7 juta (S1) dan 2.1 juta (S2). Beasiswa ini adalah jumlah bersih yang diberikan kepada siswa untuk hidup sehari-hari (membayar sewa apartemen, makan, minum, dsb.), di luar uang kuliah. Hanya saja beasiswa ini tidak dianggap sebagai penghasilan, dan pelajar dianggap zero income, sehingga tidak dikenakan pajak penghasilan.

8. Angka di atas kalau dikonversikan ke rupiah akan terkesan sangat besar. Tetapi hal ini tidak lantas berarti menggambarkan taraf kemakmuran seseorang dari sudut pandang Indonesia, demikian pula sebaliknya. Untuk memberikan gambaran yang tepat dan fair, perlu ditambahkan informasi living cost di negara tersebut. Hal ini karena terdapat perbedaan signifikan pada living cost antara keduanya. Contohnya, 150 yen di Jepang (di toko bento, kantin kampus, dsb.) hanya dapat dipakai untuk membeli satu porsi nasi putih tanpa lauk pauk. Tetapi di Indonesia kalau dirupiahkan dan dibawa ke warteg, nasi putih anda tidak akan sendirian, melainkan akan mendapat teman-teman yang menyenangkan (tempe, gorengan, sayur, telur, ikan, daging, es teh manis dsb.). Saya pernah ditanya oleh teman Jepang mengenai besarnya gaji di Indonesia. Jawaban sederhana adalah dengan mengkonversikan angka tersebut ke yen. Orang Jepang yang mendengarnya akan terkejut, karena gaji sebesar itu tidak akan cukup dipakai hidup di Jepang. Tetapi saat saya jelaskan bahwa biaya hidup di Indonesia sangat jauh berbeda dengan di Jepang, baru teman saya tersebut memahaminya.

9. Berkaitan dengan point 8 di atas, salah satu parameter yang sering dipakai untuk mengukur tingkat standard hidup adalah Engel’s coefficient. Engel’s Coefficient didefinisikan sebagai prosentase penghasilan yang dipakai untuk belanja kebutuhan primer pangan (飲食費) terhadap total pengeluaran bulanan. Semakin rendah nilainya, berarti semakin tinggi tingkat standard hidupnya. Berapakah Engel’s Coeff. di Jepang ? Menurut survey di tahun 2005 yang dikutip di artikel ini, besarnya pengeluaran rata-rata tiap keluarga adalah 266,508 yen, dan 60,532 yen, sehingga Engel’s Coef-nya 22.7%. Pemerintah Jepang setiap bulan melakukan pemeriksaan belanja rumah tangga (Kakei-chousa, 家計調査).

Quote:
Sebagai referensi, besarnya koefisien pada periode sebelumnya adalah sbb :

1. setelah PD-II selesai/pada tahun 1947 besarnya 63%
2. era 1950-an sekitar 40%
3. era 1960-an sekitar 30% (pada tahun 1962 berhasil tembus dari
40%-an ke 30%)
4. era 1970-an sekitar 20%
5. tahun 2002 sekitar 23.3%

{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Miawruu said...

hahahah setuju banget tuh.... walo kesannya gaji disana gede, tapi pengeluarannya juga GUEDE BUANGET. Temen mia ada kerja di jepang di perusahaan besi gitu, dia bagian ngelas2 besi. Bayangkan aja gajinya ampe Rp.17 juta/bulan. kalo di hargain ke rupiah, iya ini sangat menggiurkan. bayangkan aja, dengan kerja sbg dosen aja misalnya, paling gede dapetnya 3-5 juta perbulan di ina. Ini hanay tukang las besi gitu lohhh...

tapi realitanya, disana dia mesti hidup berhemat banget biar bisa nabung buat modal pas balik ke ina nanti. dianya rela makan makanan yg sederhana banget biar bsia berhemat. Untung aja dia cowok, ajdi ga usah beli perlatan make up atau kebutuhan cewek lainnya yg super ribet. ajdi amsih bsia bertahan dan sedikit menabung dianya dg gajinya 'segitu'.

Jepang mang mahal2 buanget. Majalah musik aja bisa nyampe min rp. 600.000. di ina majalah musik mana sih yg bsia nyampe segitu amat harganya hahahahaa

Anonymous said...

wow...majalah musik rp.600rb??whehehe...

coba banyangin klo ada mjlh musik hrg sgitu??mnkn ddlmnya ada liontin emas kali yah :D, ato covernya brlapis emas...heuheuheuehu...

hhh...yaah semuany balance, dmn income gede psti biaya hidup gede, sama lah kyk prinsip economi :D